Selama ini saya menganggap memaafkan sekadar wacana di dalam buku. Sebab saya pikir, jika memaafkan saya praktikkan dalam kehidupan nyata, lama-lama orang akan seenaknya memperlakukan saya. Dan sangat mungkin mereka akan menganggap saya lemah. Atas dasar itulah saya suka menyerah siapa pun yang mencoba menyerang.
Ketika saya kaji ulang,
Ternyata pemikiran saya itu pohon berpenyakit
Yang akarnya adalah kebodohan dan kemalasan berpikir
Padahal inti dari memaafkan itu sendiri adalah mengabaikan hal buruk
Dan tidak memperdalamnya.
Sementara fokus lebih banyak disorotkan kepada kebaikan dan kelebihan
Memupuk dan menyiraminya biar tumbuh dan membiarkan bagian buruknya merana.
Karena itu,
Menyirami bunga dan membiarkan kering rerumputan di sekelilingnya,
Saya rasa itulah ibarat terbaik dari pemaafan.
No comments:
Post a Comment